Mainteater adalah lembaga nirlaba yang dibentuk tahun 1994 oleh beberapa teaterawan dari Indonesia dan Australia. Mainteater telah menjelajahi beragam kemungkinan pementasan, antara lain: pementasan teater untuk anak-anak, penyajian monolog yang berangkat dari akar tradisi, pemanggungan naskah Indonesia dalam dua bahasa, pengadaptasian monolog ke dalam bentuk teater fiskal tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Auslan), proses kreatif pementasan multikultural dan cross culture, serta naskah-naskah baru yang belum pernah dipentaskan di Indonesia dan naskah lama dengan intrepretasi baru.
PROGRAM PILIHAN YANG DIRAIH :
- “The Light Within a Night/Cahaya Memintas Malam”. Pentas kolaborasi mainteater dengan La Trobe University Student Theatre and Film, Australia dan Teater Lakon Universitas Pendidikan Indonesia. Disutradarai oleh Bob Pavlich dan Sahlan Mujtaba, dipentaskan di Bandung dan Bali, Indonesia; di La Trobe University, dalam rangka HUT ke-50, dan sebagai bagian dari Festival AsiaTOPA 2017 di La Mama Couthouse, Australia (2017).
- “Tan Malaka: Rusa Berbulu Merah” Karya Ahda Imran. Monolog yang disutradarai oleh Wawan Sofwan dan dipentaskan di IFI Bandung (2016).
- “Urat Jagat/Veins of the Universe” karya Godi Suwarna. Pentas kolaborasi Poetry Performing Arts dengan seniman-seniman dari Melbourne, Australia dan didukung Multicultural Arts Victoria dipentaskan di Bandung, Jakarta, Serang dan Bali (2015).
- “Ken Arok”. Pentas hibah dari Museum Nasional dalam rangka Program Pentas Akhir Pekan di Museum Nasional, Jakarta (2015).
- “Cakar Monyet” karya W.W Jacobs dipentaskan di Salihara, Jakarta (2014).
- Teater pemberdayaan masyarakat Bone, Sulawesi Selatan didukung oleh Yayasan Kelola, PSF, PNMPM, di Bone, Sulawesi Selatan (2013-2014).
- “Kembali/Tilbakekomstene” karya Fredrik Brattberg, pentas naskah kontemporer Norwegia dilengkapi dengan seminar internasional bertajuk “Perkembangan Drama Modern Indonesia dan Norwegia”. Kegiatan ini didukung Kedubes Norwegia dan dipentaskan di IFI, Bandung (2013).
- ‘Ubuntu Musik Bandung”. Program pemberdayaan anak-anak jalanan kota Bandung di bidang musik. Memberikan pelatihan musik dan teater. Mainteater bekerja sama dengan Ubuntu (Belanda) Common Room, dan Rumah Musik Harry Roesli (2013).
- “Wujudkan Mimpimu”. Program pemberdayaan anak-anak jalanan kota Bandung dibidang teater melalui pelatihan menulis, musik dan teater. Mainteater bekerja sama dengan Ubuntu Theatre (Belanda) dan Yayasan Bahtera. Dipentaskan di 17 tempat do kota Bandung (2011).
- “Ladang Perminus” karya Ramadhan KH. Mainteater berkerja sama dengan Perkumpulan Seni Indonesia, Indonesia Corruption Watch, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, dan Perkumpulan Praxis. Pementasan ini bertujuan sebagai bentuk kampanye anti korupsi pada para pelajar dipentaskan diBandung, Semarang dan Jakarta (2009).
- “Dibawah Lapisan Es” karya Falk Richter. Disutradari oleh Wawan Sofwan dan Meraih Hibah Seni Inovatif dari Kelola-Hivos (2009).
- “Sandekala” karya Godi Suwarna. Mainteater berkerjasama dengan Indonesian Corruption Watch, Perkumpulan Seni Indonesia, WALHI dan didukung oleh ELSAM, INFID, Perkumpulan Praxis, Voice of Human Rights, Transparancy International Indonesia. Pementasan ini bertujuan sebagai bentuk kampanye anti korupsi pada publik dan di pentaskan di Bandung dan Jakarta (2008).
- “Electronic City” karya Falk Ritcher, monolog yang disutradarai oleh Edwin Sumun (Malaysia) dan Wawan Sofwan (Indonesia), di Kuala Lumpur Performing Art Centre, Malaysia dalam bahasa Inggris (2005). Memenangkan “Best Lighting Design, Best Music And Sound Design In Theatre, Best Set Design, dan Best Costume Design” dalam “4th Annual Boh Cameronian Arts Awards Night 2005” Kuala Lumpur, Malaysia, (2005). Di pentaskan ulang dan disutradarai oleh Wawan Sofwan serta didukung oleh Goethe Institut Jakarta dipentaskan di Bandung, Surabaya, Bali dan Jakarta (2008).
- “HAPPY 1000…1000 Bahagia” karya Peter Turini. Pengadaptasian monolog kedalam bentuk teater fiskal tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Auslan) oleh Wawan Sofwan, Jodee Mundy, Tiffany Ball, yang disutradarai oleh Sandra Long. Dipentaskan di Victorian College of Art Melbourne (1998), The Black Box Victorian Art Centre soutbank entrance, Melbourne (2000), dan memperoleh penghargaan “The Melbourne Fringe Theatre Award 2000-innovation of form”, serta masuk nominasi “Green Room Award”. Terpilih oleh surat kabar Australia “The Age” sebagai salah satu dari lima pementasan terbaik di Melbourne sepanjang tahun 2000; London International Festival Of Theatre (2004).
- Beberapa pertunjukan kolaborasi lintas Negara, yaitu “Sumur Tanpa Dasar/The Bottomless Well” (Indonesia dan Australia), “Oknum” (Indonesia, Australia, Malaysia, dan Berlin), “Dam” (Australia, Indonesia dan Eropa), “Kunang-kunang di Manhattan” (kolaborasi bersama mahasiswa Jerman), “Body Wheather” (kolaborasi dengan mahasiswa Belanda).